Widya Murad Ismail dan Joice Fatlolon Promosi Tais Pet di Simposium ASEAN 2019

Widya Murad Ismail dan Joice Fatlolon Promosi Tais Pet di Simposium ASEAN 2019


Widya Murad Ismail dan Joice Fatlolon Promosi Tais Pet di Simposium ASEAN 2019

Posted: 16 Nov 2019 09:40 PM PST

Widya Murad Ismail dan Joice Fatlolon Promosi  Tais Pet di Simposium  ASEAN 2019YOGJAKARTA, LELEMUKU.COM – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail dan Ketua TP-PKK Tanimbar, Joice Fatlolon Pentury hadiri kegiatan 7th Asean Tradisional Textile Symposium atau Simposium dan pemeran kain tradisional warisan Negara se-Asean di Yogyakarta pada Senin (04/11/2019) hingga Jumat (08/11/2019).

Hal tersebut diungkapkan oleh Widya Ismail melalui akun media sosialnya sambil membagikan enam foto saat menghadiri kegiatan yang juga meliputi pameran wastra serta kompetisi desain wastra dan fotografi yang digelar di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta.

"7th Asean Tradisional Textile Symposium," tulis dia.

Widya Murad Ismail dan Joice Fatlolon Promosi  Tais Pet di Simposium  ASEAN 2019Terlihat dari gambar yang dibagikan, Ny. Widya Ismail dan Ny. Joice Fatlolon bersama tim dari Maluku tampak menggunakan Tais Pet yaitu kain tenun khas dari Kepulauan Tanimbar.  Diketahui, Widya Murad Ismail sendiri sangat setia dalam memperkenalkan lebih luas tenun ikat asal Maluku, seperti yang telah dilakukannya pada di fashion show dalam ajang Festival Indonesia di Elizabeth Quay di Perth, Australia pada Jumat (25/10/2019) lalu.

Sementara itu, event internasional yang sudah berlangsung di Indonesia sejak 20 tahun lalu itu merupakan agenda dwi-tahunan yang diselenggarakan oleh Asean sebagai cara preservasi dan promosi berbagai warisan tekstil tradisional negara-negara Asean.


Dalam event itu dihadiri oleh 23 pemerhati wastra dari 16 negara seperti Amerika Serikat, Australia, Korea, Jepang, China, Indonesia, Filipina, Kmaboja, Brunei Darussalam, Malaysia, Laos dan Vietnam. (Laura Sobuber)

Pramuwisata Jadi Ujung Tombak Pariwisata di Tanimbar

Posted: 17 Nov 2019 12:15 AM PST

Pramuwisata Jadi Ujung Tombak Pariwisata di TanimbarSAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH  melalui Asisten Bidang Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah (Setda) , Bambang Eko Priyanto, S.Pd mengatakan bahwa pramuwisata atau pemandu wisata adalah ujung tombak pariwisata dan pioner kesejahteraan masyarakat di daerah dengan 10 kecamatan tersebut.

"Dalam meningkatkan kepariwisataan di suatu daerah harus memerlukan peran pramuwisata karena sangat penting dalam menentukan keberhasilan yang diukur melakui kepuasaan wisatawan yang berkunjung," kata dia saat kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Budaya Tahun 2019 yang digelar oleh Dinas Pariwisata Tanimbar pada Senin (11/11/2019).

Priyanto menambahkan kemampuan dari pramuwisata yang handal adalah yang bisa memandu dan membawa wisatawan ke objek wisata dengan memperkenalkan sapta pesona yang terdiri dari tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan, sopan santun dan jujur, maka dirinya berharap melalui pelatihan itu para peserta dapat meningkatkan mutu kualitas pelayanan sebuah wisata yang akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.

"Ambillah kesempatan baik ini untuk menunjang pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan. Sehingga mempunyai bekal yang baik untuk mengelola destinasi-destinasi wisata yang ada di Tanimbar," tambahnya.

Sementara itu, selaku penyelenggara kegiatan, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata, Eduardus Utukamam menyatakan jika kegiatan tersebut bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil di bidang pemanduan wisata yang memiliki kemampuan dan ketrampilan khusus dalam pemanduan wisata, trens pasar wisata dan preferensi wisatawan serta mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan wisatawan.

"Mampu menyusun program-program pemanduan wisata yang sederhana sesuai dinamika dan kekhasan alamnya dan menambah pengetahuan masyarakat dan langsung memperagakannya di objek wisata tentang cara memberikan penjelasan kepada wisatawan," papar dia.

Kegiatan yang digelar di Aula Gedung MSC Urayana, Jalan. Ki Hajar Dewantoro, Kelurahan Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) itu dilaksanakan selama dua hari hingga Selasa (12/11/2019) dan  melibatkan sebanyak 40 peserta.

Pelatihan tersebut terdiri dari dua kegiatan, yaitu penerimaan materi oleh Kepala Dinas Pariwisata Tanimbar, Ir. Mynrik Batlolonar, MT dan Dosen Politeknik STP Sahid Jakarta, Dr. Budi Setiayawan, Amd.Par., SE., MM serta praktek memandu wisatawan di beberapa lokasi berbeda, diantaranya di lokasi wisata Desa Tumbur, Lolurung dan Bandara. (Laura Sobuber)

Stasiun Geofisika Saumlaki Kenalkan Sistem Analisa Gempabumi Terbaru

Posted: 16 Nov 2019 08:20 PM PST

Stasiun Geofisika Saumlaki Kenalkan Sistem Analisa Gempabumi Terbaru SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Setelah terjadi gempabumi yang melanda Palu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  mulai lebih memperkuat sistem pengamatan dan analisa gempabumi di semua stasiun pengamatan gempabumi di seluruh Indonesia.

Stasiun Geofisika Saumlaki yang merupakan UPT BMKG daerah yang berada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku pun ikut meningkatkan kapasitas pengamatan dan analisanya dengan melakukan instalasi Sistem Processing Analisis Gempabumi yang baru dan biasa disebut sebagai SeiscomP sejak Rabu (06/11/2019).

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Saumlaki, George F. A. Muabuay, S.Si., M.Sc Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan performa pengamatan dan  pelayanan informasi gempabumi di stasiun itu dari sistem proses analisa yang lama Tide Digital Seismograph (TDS) yang juga masih tetap digunakan.

Keunggulan dari sistem SeiscomP adalah mempermudah Stasiun Geofisika Saumlaki untuk dapat mengakses beberapa sensor gempabumi dibeberapa daerah bahkan hingga ke Australia dalam mendapatkan informasi gempabumi yang terjadi di Tanimbar ataupun disekitarnya, sedangkan sistem yang lama hanya dapat mengakses sensor gempabumi yang ada di Stasiun Geofisika Saumlaki yang kadangkala agak menyulitkan dalam menentukan informasi gempabumi yang jauh dari daerah tersebut.

"Setelah adanya sistem prosessing analisa gempabumi yang baru atau SesicomP ini diharapkan  BMKG dalam hal ini Stasiun Geofisika Saumlaki dapat lebih meningkatkan performa pengamatan dan analisa gempa bumi serta meningkatkan pelayanan informasi gempabumi kepada masyarakat Tanimbar dan sekitarnya secara cepat, tepat, akurat, mudah dipahami dan lebih luas lagi jangkauannya," paparnya kepada Lelemuku.com pada Senin (11/11/2019). (Laura Sobuber)